39 lines
4.0 KiB
JSON
39 lines
4.0 KiB
JSON
{
|
|
"name": "Maiden Beloved",
|
|
"rarity": [
|
|
"4",
|
|
"5"
|
|
],
|
|
"2pc": "Meningkatkan 15% efek pemulihan karakter.",
|
|
"4pc": "Menggunakan Elemental Skill atau Elemental Burst meningkatkan 20% pemulihan yang diterima seluruh anggota party selama 10 detik.",
|
|
"flower": {
|
|
"name": "Maiden's Distant Love",
|
|
"relictype": "Flower of Life",
|
|
"description": "Bunga harum semerbak yang tidak pernah layu, dan tidak pernah kehilangan kesegarannya.",
|
|
"story": "Bunga sang gadis. Segar dan elegan sama seperti pemiliknya.\nTertulis bahwa bunga jenis ini sudah lama punah.\n\nSama seperti paragraf yang telah dibaca gadis itu berkali-kali:\nSeorang gadis yang diselamatkan oleh kesatria berbaju besi,\nDan mereka saling bertukar bunga sebagai berkat untuk satu sama lain.\n\nWalaupun hati seorang gadis senantiasa berubah seiring bergantinya musim, sama seperti bunga,\nNamun bunga yang ini tetap setia.\nKarena hatinya sudah terhenti sejak lama,\nDi saat dia bertemu sang kesatria."
|
|
},
|
|
"plume": {
|
|
"name": "Maiden's Heart-stricken Infatuation",
|
|
"relictype": "Plume of Death",
|
|
"description": "Bulu burung yang mengandung makna kerinduan hati seseorang, seperti burung yang merindukan tiupan angin Selatan.",
|
|
"story": "Ornamen halus berbulu yang sudah tua,\nSetelah sekian tahun, tertutup oleh debu.\n\nBagi sang gadis, waktu terhenti pada hari di mana dia bertemu sang kesatria.\nTidak ada yang penting lagi baginya, cinta maupun masa muda,\nDia terus mencarinya, berkelana jauh bagai burung yang tersesat tanpa sarang untuk berpulang.\n\nTidak tahu apakah perasaannya akan sampai kepadanya,\nNamun sang kesatria hanya tertarik pada tugasnya,\nDi dataran jauh di mana kerajaan kuno runtuh,\nMembiarkan sang kesatria melihat pemandangan yang diimpikan oleh sang gadis."
|
|
},
|
|
"sands": {
|
|
"name": "Maiden's Passing Youth",
|
|
"relictype": "Sands of Eon",
|
|
"description": "Jarum jam yang tidak pernah berhenti berdetak, tidak sama halnya dengan kecantikan paras muda seorang wanita.",
|
|
"story": "Benda yang sangat canggih. Terlepas dari perasaan pemiliknya,\nTiada henti dan tanpa batas, terus menunjukkan perubahan demi perubahan bagi pemiliknya.\n\nDan akhirnya waktu sang gadis pun akan berakhir,\nNamun penantiannya tidak akan pernah berakhir.\nJarum jam terus berputar tanpa henti hari demi hari,\nSama seperti kerinduan tanpa henti yang memenuhi hati dan pikiran gadis itu.\n\nBertahun-tahun setelah kejadian tersebut, dia masih terus mengingat kesatria yang dia temui hari itu,\nKesatria putih yang datang kepadanya. Sang kesatria putih yang selalu dia tunggu sejak saat itu."
|
|
},
|
|
"goblet": {
|
|
"name": "Maiden's Fleeting Leisure",
|
|
"relictype": "Goblet of Eonothem",
|
|
"description": "Sebuah piala yang dibuat untuk menampung teh hitam, dan bukan arak, dibuat untuk menampung sesuatu yang manis, dan bukan sesuatu yang pahit.",
|
|
"story": "Gelas kesayangan sang gadis.\nDulunya selalu terisi penuh dengan teh merah.\n\nMemanjakan dirinya dengan kue dan teh,\nDia tidak peduli sedikitpun mengenai dunia fana, ini adalah hak istimewanya sebagai seorang gadis.\n\n\"Bunga ini akan menjadi lencanaku. Hanya ini yang kubutuhkan.\"\nSeorang kesatria berkata kepadanya saat mereka bertemu.\n\"Tapi, hatiku sudah...\"\nTidak mengatakan pengakuannya sampai tuntas juga adalah hak istimewanya,\nNamun dia juga harus menjaga sopan santunnya."
|
|
},
|
|
"circlet": {
|
|
"name": "Maiden's Fading Beauty",
|
|
"relictype": "Circlet of Logos",
|
|
"description": "Sebuah topi wanita yang dirawat dengan sangat baik, dapat membantu untuk menutupi keriput wajah dengan sempurna.",
|
|
"story": "Bahkan saat dia dikelilingi oleh karangan bunga dari para pelamarnya,\nGadis itu tidak pernah menurunkan topinya untuk melihat mereka,\nNama dan wajah mereka tidak layak untuk diingat.\n\nSelama bertahun-tahun, setiap hari sebelum dia menutup hari-harinya,\nDia akan membersihkan debu di topinya.\nNamun aliran waktu yang berlalu juga tersirat di wajahnya dan tidak akan pernah bisa dia abaikan.\n\nWaktu berlalu, dan semakin sedikit para pelamar yang datang kepadanya dengan membawa bunga,\nNamun di dalam hatinya waktu sudah terhenti sejak lama."
|
|
}
|
|
} |